Partisipasi pekerja merupakan komponen penting dalam keberhasilan implementasi ISO 45001 mengenai sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Keterlibatan pekerja dalam pengembangan, implementasi, dan peningkatan berkelanjutan dari sistem manajemen keselamatan tidak hanya mengarah kepada hasil yang lebih baik, tetapi juga menciptakan budaya keselamatan di tempat kerja. Standar ISO 45001 mempunyai kerangka kerja untuk mengelola risiko K3, mencegah cedera dan penyakit terkait kerja, serta meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan. Kerangka ini tidak akan terbentuk jika tidak ada dukungan dan partisipasi dari pekerja.
Baca juga : 6 Tahap Perencanaan Jasa Konstruksi Sipil
Pentingnya Partisipasi Pekerja dalam K3
Partisipasi pekerja dalam kesehatan dan keselamatan kerja merupakan aspek penting dalam menjaga tempat kerja yang aman dan sehat. Dalam hal ini, Pekerja harus memiliki pengetahuan tentang risiko dan bahaya yang terkait dengan pekerjaan mereka. Pekerja juga dapat memberikan saran dan masukan yang berharga dalam mengidentifikasi potensi bahaya dan mengembangkan langkah-langkah keselamatan yang efektif untuk meminimalisir risiko kecelakaan kerja.
Perusahaan harus secara aktif melibatkan pekerja dalam pengembangan kebijakan dan prosedur ISO 45001 yang harapannya akan menciptakan budaya keselamatan dan mendorong kerja sama tim, serta memberdayakan pekerja untuk bertanggung jawab atas keselamatan mereka. Hal ini akan menghasilkan tenaga kerja yang lebih produktif sehingga dapat meminimalisir kemungkinan untuk mengalami cedera, penyakit, atau kematian di tempat kerja.
Berikut beberapa peran pekerja dalam implementasi sistem manajemen K3:
- Mengidentifikasi bahaya dan menilai risiko dan peluang;
- Menentukan tindakan untuk menghilangkan bahaya dan mengurangi risiko K3;
- Menentukan persyaratan kompetensi dan melakukan analisis kebutuhan pelatihan;
- Menentukan apa yang perlu dikomunikasikan dan bagaimana hal ini akan dilakukan;
- Menentukan langkah-langkah pengendalian serta penerapan dan penggunaannya secara efektif;
- Menyelidiki insiden dan ketidaksesuaian serta menentukan tindakan perbaikan;
- Mengembangkan dan meninjau kebijakan dan tujuan K3;
- Mengembangkan pengaturan dan prosedur K3 yang baru atau yang lebih baik.
Baca juga : Pemahaman Tentang Layanan Konstruksi Sipil Dan Klasifikasinya
Partisipasi Pekerja sebagai Persyaratan Utama dalam ISO 45001
Partisipasi pekerja merupakan komponen mendasar dari implementasi ISO 45001. Perusahaan harus memastikan bahwa pekerja secara aktif terlibat dalam pengembangan, penerapan, dan peningkatan berkelanjutan dari sistem manajemen keselamatan.
Perusahaan harus mematuhi ISO 45001 dengan menetapkan proses untuk partisipasi pekerja yang memastikan pekerja mendapat informasi dan berkonsultasi tentang hal-hal yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Hal ini termasuk memberikan akses kepada pekerja untuk mendapatkan informasi, pelatihan, dan sumber daya keselamatan, serta memberikan kesempatan kepada pekerja untuk memberikan saran dan masukan untuk meningkatkan keselamatan.
Sebagai persyaratan dalam implementasi ISO 45001, perusahaan juga harus membentuk komite keselamatan atau membentuk perwakilan pekerja lainnya untuk memastikan bahwa pekerja dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keselamatan. Komite atau perwakilan ini harus memiliki wewenang untuk membuat rekomendasi dan mengambil tindakan untuk meningkatkan keselamatan, dan masukan dari pekerja harus dipertimbangkan ketika membuat keputusan terkait keselamatan di tempat kerja.
Baca juga : 8 Tips Memulai Bisnis Kontraktor
PT. Konsultan Katiga Indonesia siap membantu Anda dalam mendapatkan SKK dan SBU yang sangat diperlukan dalam bisnis konstruksi, kami mempunyai tenaga ahli kompeten yang siap memberikan pelayanan efektif, cepat, dan tepat. Silahkan konsultasikan kebutuhan Anda melalui kontak dibawah ini!