Strategi Manajemen Proyek

Sektor konstruksi menjadi salah satu sektor bisnis yang sangat kompleks, oleh karena itu sangat diperlukan rencana yang matang dalam pelaksanaan konstruksi, disinilah peran manajemen proyek hadir untuk memberikan strategi yang tepat dalam pengelolaan bisnis konstruksi. Istilah manajemen konstruksi mengacu pada tindakan mengelola Sumber daya yang berkaitan dengan proses konstruksi. Sumber daya ini termasuk pekerja dan subkontraktor, peralatan dan pabrik konstruksi, bahan, uang, dan waktu. 

Terkadang praktik manajemen yang bermasalah tidak dapat dihindari dan akan menyebabkan kegagalan bagi kontraktor dan sektor bisnis. Oleh karena itu membuat strategi manajemen proyek yang efektif sangat penting karena  tujuan utamanya adalah untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dan sesuai anggaran, meningkatkan keselamatan, solidaritas pekerja, hubungan masyarakat dan profesional, pertumbuhan produktivitas, inovasi serta peningkatan teknologi.

Baca juga : Pengaruh Regulasi Pemerintah terhadap Pertumbuhan Jasa Konstruksi

Tahapan Strategi Manajemen Proyek 

Berikut 4 tahapan penting dalam membuat strategi manajemen proyek: 

  1. Konseptualisasi

Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan konstruksi pada tahapan ini. Pertama, perusahaan konstruksi harus memahami ruang lingkup yang diinginkan klien dan kemudian melakukan studi kelayakan untuk memperkirakan apakah proyek tersebut dapat diselesaikan dengan sukses atau tidak. Selanjutnya, langkah inisiasi proyek diperlukan di mana klien dan perusahaan konstruksi mencoba mendefinisikan proyek dengan lebih jelas dan merencanakan kerangka kerjanya secara keseluruhan. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan di sini adalah: 

  • Tujuan proyek
  • Ruang lingkup proyek
  • Anggaran proyek
  • Penjadwalan konstruksi
  • Strategi manajemen
  • Detail lain dari proyek
  1. Perencanaan

Langkah selanjutnya dari proses ini adalah perencanaan. Pada tahap ini, yang harus perusahaan lakukan adalah membuat rencana, seperti:  

  • Rencana proyek 

Dokumen ini mencakup semua tugas yang harus diselesaikan selama proyek berlangsung. Dokumen ini memecah pekerjaan besar menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan mengalokasikan sumber daya untuk masing-masing bagian. 

  • Rencana sumber daya 

Di sini, perusahaan perlu membuat dokumen yang akan menyatakan dengan tepat berapa banyak tenaga kerja, bahan, dan peralatan yang dibutuhkan untuk keseluruhan proyek. 

  • Rencana keuangan 

Perusahaan juga harus melakukan semua estimasi biaya dan menghitung pengeluaran proyek. Jangan lupa untuk memasukkan biaya administrasi dan pertimbangkan biaya tambahan yang mungkin muncul selama proyek berlangsung. 

  1. Eksekusi

Pada tahapan ini saatnya tim manajemen proyek berkumpul di mana semua anggota tim mengetahui tugas dan tenggat waktu mereka. Selama tahap ini, tim akan melakukan diskusi berupa: 

  • Mengidentifikasi semua aktivitas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek 
  • Menghasilkan hasil proyek yang kemudian akan diuji dan disetujui oleh klien
  1. Pemantauan proyek

Memantau dan mengontrol pekerjaan adalah salah satu tahap penting dari manajemen proyek konstruksi. Perusahaan harus memberikan laporan proyek kepada klien secara teratur. Laporan ini harus menunjukkan dengan tepat pada tahap mana proyek berada dan apakah proyek tersebut tetap berada dalam anggaran dan jadwal yang dialokasikan atau tidak.

Baca juga : Penerapan Lean Management untuk Meningkatkan Efisiensi dan Keunggulan Bisnis

PT. Konsultan Katiga Indonesia siap membantu Anda dalam mendapatkan SKK, SBU, dan sertifikasi sistem manajemen yang sangat diperlukan dalam sektor industri, kami mempunyai tenaga ahli kompeten yang siap memberikan pelayanan efektif, cepat, dan tepat. Silahkan konsultasikan kebutuhan Anda melalui kontak dibawah ini!

Segera dapatkan Promo terbaik Kami!