ISO 45001

Pertumbuhan bisnis yang kompleks menyebabkan lingkungan kerja menjadi lebih dinamis. Mengikuti tren perkembangan, keselamatan dan kesehatan kerja menjadi aspek penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Perusahaan perlu menciptakan lingkungan kerja yang aman dan menetapkan standar yang jelas untuk penggunaan alat selama proses produksi.

Pada tahun 2023 lalu Kementerian Ketenagakerjaan RI telah mencatat jumlah kasus kecelakaan kerja di Indonesia tercatat sebanyak 370.747 kasus. Tingginya angka ini menunjukkan bahwa perusahaan masih belum memiliki pemahaman akan pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja. Oleh karena itu, untuk dapat menurunkan risiko kecelakaan di tempat kerja pemerintah Indonesia telah mewajibkan seluruh sektor bisnis terutama yang memiliki risiko kecelakaan kerja tinggi untuk menerapkan standar ISO 45001.

Baca juga : 3 Tujuan Utama Penerapan SMK3 Di Perusahaan

Apa itu ISO 45001?

ISO 45001 adalah standar sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) dengan kerangka kerja yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola risiko K3, mencegah cedera dan penyakit terkait kerja, serta meningkatkan kinerja K3 secara keseluruhan. Standar ini mencakup lebih dari sekedar program kesehatan dan keselamatan perusahaan. Diantaranya mencakup kebijakan, sistem, standar, catatan kesehatan dan keselamatan kerja, serta melibatkan penggabungan aktivitas dan program K3 ke dalam proses bisnis.

ISO 45001 adalah standar internasional yang mengatur tentang sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (K3). Standar ini membantu organisasi dalam mengelola risiko K3 dan meningkatkan kinerja keselamatan di tempat kerja. Penerapan ISO 45001 membawa banyak manfaat bagi perusahaan, tidak hanya dalam hal keselamatan tetapi juga dari segi operasional dan reputasi perusahaan.

Baca juga : ISO 45001 Klausul 8: Operasional 

Tujuan Penerapan Standar ISO 45001 – Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)

Berikut 7 tujuan penerapan ISO 45001 sekaligus alasan mengapa perusahaan harus menerapkannya.

  1. Mengurangi kemungkinan kecelakaan dengan proses yang efektif untuk mengidentifikasi risiko
  2. Penghematan biaya, waktu, tenaga, dan uang yang dihabiskan untuk mencegah kecelakaan lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan untuk menangani kecelakaan setelahnya
  3. Memenangkan bisnis baru dan meningkatkan daya saing perusahaan.
  4. Meningkatkan hubungan kerja, memenangkan tender yang membutuhkan bukti akreditasi kesehatan dan keselamatan, serta mendapatkan keunggulan pemasaran terhadap pesaing.
  5. Mengukur kinerja kesehatan dan keselamatan perusahaan dengan membuat kerangka kerja dan sistem pelaporan yang kuat
  6. Melindungi dan meningkatkan reputasi perusahaan, serta menciptakan budaya kesehatan dan keselamatan yang positif dengan komitmen manajemen puncak.
  7. Mematuhi persyaratan bisnis, hukum, kontrak, dan peraturan sehingga dapat mengurangi kemungkinan perusahaan melakukan pelanggaran
  8. Peningkatan efisiensi yang berkelanjutan dengan mengurangi dokumen dan birokrasi, meningkatkan keandalan dan produktivitas

Baca juga : Pentingnya Partisipasi Pekerja Dalam Implementasi Sistem Manajemen K3 

PT. Konsultan Katiga Indonesia siap membantu Anda dalam mendapatkan SKK, SBU, dan sertifikasi sistem manajemen yang sangat diperlukan dalam sektor industri, kami mempunyai tenaga ahli kompeten yang siap memberikan pelayanan efektif, cepat, dan tepat. Silahkan konsultasikan kebutuhan Anda melalui kontak dibawah ini!

Segera dapatkan Promo terbaik Kami!