Saat ini tindak pidana korupsi dan penyuapan masih terjadi dan semakin diawasi oleh sejumlah peraturan dan regulasi yang dibuat oleh pemerintah. Selain itu, ISO selaku badan standarisasi internasional telah membuat Standar ISO 37001 yang menawarkan kerangka kerja untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani penyuapan, memberikan pendekatan yang kuat untuk meningkatkan integritas di seluruh lini perusahaan.
Menurut laporan Indeks Persepsi Korupsi (CPI) tahun 2023 dari Transparency International menyoroti tren korupsi dan penyuapan global yang memprihatinkan, dengan lebih dari dua pertiga negara mendapat skor di bawah 50 dari 100. Hal ini mengindikasikan bahwa masalah korupsi dan penyuapan terus meluas. Berdasarkan data tersebut kini perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen anti suap ISO 37001. Ketahui juga landasan hukum SMAP ISO 37001 di Indonesia
Strategi Meningkatkan Kepatuhan ISO 37001
Supaya penerapan sistem manajemen anti penyuapan berjalan dengan sukses dibutuhkan strategi untuk meningkatkan kepatuhan terhadap semua persyaratan dan standar yang terdapat dalam ISO 37001, seperti :
- Komitmen dari manajemen puncak
Dalam penerapan ISO 37001 sangat penting untuk mendapat dukungan dan komitmen dari manajemen puncak. Manajemen perusahaan harus menunjukkan dukungan yang tegas terhadap tindakan anti penyuapan dan budaya integritas.
- Penilaian risiko
Perusahaan perlu melakukan penilaian risiko secara menyeluruh untuk mengidentifikasi potensi risiko penyuapan yang terjadi di dalam operasional bisnis. Hal ini bisa mencakup evaluasi faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi berbagai risiko penyuapan
- Mengembangkan kebijakan anti penyuapan
Berdasarkan penilaian risiko, perusahaan perlu mengembangkan kebijakan anti penyuapan yang mencerminkan kebutuhan dan konteks spesifik perusahaan. Kebijakan ini harus jelas, ringkas, dan mudah diakses oleh semua karyawan dan pemangku kepentingan yang relevan.
- pelatihan dan komunikasi
Komunikasi dan pelatihan merupakan aspek penting dalam implementasI ISO 3700 . Perusahaan harus memastikan bahwa semua karyawan mengetahui kebijakan anti suap, tanggung jawab mereka, dan konsekuensi dari ketidakpatuhan.
- Menerapkan kontrol dan prosedur
Menerapkan kontrol keuangan dan non-keuangan yang tepat, dan memastikan adanya prosedur yang jelas untuk melaporkan penyuapan atau kegiatan yang mencurigakan dapat membantu perusahaan memonitor perkembangan sistem manajemen anti suap.
- Peningkatan berkelanjutan
Melakukan pemantauan dan peninjauan secara rutin terhadap sistem manajemen anti suap sangat penting. Perusahaan dapat belajar dari pengalaman, umpan balik, dan perubahan risiko terkait penyuapan untuk mengembangkan dan memperkuat langkah-langkah anti penyuapan yang efektif.